Tanam Pisang Dengan Bonggol? Cermati Dulu 3 Hal Ini

Menanam pisang dengan metode bonggol terbalik sedang naik daun. Sebelum memutuskan untuk menanam bonggol pisang, pertimbangkan dulu hal-hal berikut ini

Apa Itu Bonggol Pisang?

Tidak banyak yang sadar bahwa di bawah pohon pisang yang tinggi dan besar terdapat bagian membesar seperti umbi. Bagian inilah yang disebut sebagai bonggol pisang.

Dari bonggol pisang, akan muncul tunas yang tumbuh menjadi anakan pisang. Oleh sebab itu, bonggol bisa diambil dari pohon pisang induk untuk kemudian ditanam menjadi pohon pisang baru.

 

3 Hal Yang Perlu Dicermati Sebelum Menanam Bonggol Pisang

Bonggol pisang banyak dipilih untuk ditanam sebagai tanaman pisang baru karena harganya yang ekonomis dan mudah didapatkan. Tidak jarang, bonggol bisa didapatkan gratis dari petani lain yang memiliki pohon pisang dewasa.

Namun cermati dulu hal-hal berikut agar bonggol yang dipilih tidak menimbulkan kerugian di masa depan.

1. Kepastian Varietas Dari Bonggol Pisang

Kepastian varietas dari bibit pisang bisa ditunjukkan lewat sertifikat benih atau lebih dikenal sebagai label biru. Namun tidak dengan bonggol pisang sehingga keaslian varietasnya sering diragukan.

Bentuk bonggol pisang tidak berbeda antara satu varietas dengan varietas lainnya. Untuk itu, ketika membeli bonggol pisang, pastikan ada bukti bahwa bonggol tersebut berasal dari varietas yang diinginkan.

Jangan sampai sudah menunggu hingga hampir setahun, buah pisang yang dihasilkan bukan berasal dari varietas yang diinginkan.

 

2. Kesehatan Tanaman Induk

Bonggol pisang yang diambil dari pohon indukan tentunya akan memiliki sifat yang mirip. Jika pohon indukan sehat, maka bonggol yang diambil juga akan sehat. Sebaliknya, jika pohon indukan terserang hama maupun penyakit, bisa jadi bonggol pisang pun sudah tertular dari induknya.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksa terlebih dahulu kondisi kesehatan pohon pisang indukan sebelum diambil bonggolnya.

 

3. Butuh Waktu Yang Lebih Lama Untuk Tumbuh

Ketika ditanam, bonggol belum memiliki bagian tubuh lainnya, seperti daun. Berbeda dengan bibit pisang kultur jaringan yang sudah memiliki bagian tubuh lengkap hingga ke daun-daunnya.

Dengan demikian, bonggol membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh hingga bisa dipanen dibandingkan bibit kultur jaringan.

 

Aspek-aspek di atas yang menjadi pertimbangan para petani untuk beralih ke bibit pisang kultur jaringan Hijau Surya. Bibit kami sudah mendapat label benih sebar (biru) dari Balai Pengawasan & Sertifikasi Benih Sumatera Utara sehingga jelas asal-usul dan varietas benihnya. Kejelasan ini tentunya juga berpengaruh pada kesehatan benih.

Anda bisa dapatkan bibit pisang kultur jaringan berkualitas ini melalui Shopee dan Tokopedia Hijau Surya.

Sumber: promusagardeningtips

 

Instagram: @hijausurya @hias.idn

Whatsapp: 0852 6201 8889

Shopee: https://shopee.co.id/hijausurya

Tokopedia: https://www.tokopedia.com/hijausurya

Youtube: https://www.youtube.com/@hijausurya

Facebook: https://www.facebook.com/hijausuryabiotechindo/

Tiktok: https://www.tiktok.com/@hijausurya

Website: https://product.hijausurya.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *