Potensi Daun Kelor sebagai Alternatif Pupuk

Daun kelor banyak ditemukan di Indonesia. Namun belum banyak yang sadar akan potensinya sebagai alternatif pupuk organik.

Sudah sepatutnya petani memanfaatkan keragaman hayati di Indonesia. Jika dikembangkan, banyak sekali sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak perlu lagi bergantung pada ketersediaan pupuk kimia. Salah satu bahan organik yang semakin dilirik potensinya untuk dijadikan pupuk adalah daun kelor.



Keunggulan Daun Kelor

Berdaun kecil, bernutrisi banyak. Daun kelor telah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk kesehatan karena kaya akan nutrisi.

Daun kelor terbukti mengandung berbagai vitamin (seperti vitamin A, B, dan C), zat mineral esensial (kalium, kalsium, serta zat besi), dan asam amino. Daun kelor juga mengandung berbagai senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan kuat untuk menangkal radikal bebas.

Daun kelor termasuk unggul jika dibandingkan dengan produk lain yang kaya akan zat tertentu. Daun kelor segar mengandung vitamin C 7x lebih banyak dibandingkan jeruk dan vitamin A 4x lebih banyak dibandingkan wortel.

Zat mineral daun kelor juga tidak kalah dibandingkan produk lain. Kalsium dalam daun kelor 4x lebih banyak daripada susu. Untuk kalium lebih banyak 3x dari pisang, serta kandungan proteinnya 2x lebih banyak dibandingkan yoghurt.

Selain kandungan nutrisi yang tinggi, ekstrak daun kelor juga kaya akan kandungan sitokinin (dalam bentuk zeatin), auksin, dan asam absisat yang tergolong ke dalam senyawa perangsang pertumbuhan pada tanaman. Senyawa-senyawa inilah yang membuat daun kelor dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT) biologis bagi tumbuhan.

Daun kelor juga mengandung nitrogen, terlihat dari daunnya yang mudah layu. Oleh karena itu, daun kelor cocok dijadikan sebagai alternatif pupuk organik.

 

Potensi Daun Kelor sebagai Pupuk Organik

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun kelor pada tanaman menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman, antara lain:

– Meningkatkan pertumbuhan akar sehingga akar tumbuh lebih dalam ke tanah

– Mempercepat proses perkecambahan biji

– Meningkatkan kualitas hasil panen serta memperlambat proses penuaan/ pematangan buah

– Mendukung tanaman untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan

– Membuat tanaman lebih kebal terhadap serangan hama serta penyakit

Pupuk yang terbuat dari campuran ekstrak kelor dan air terbukti mampu meningkatkan laju pertumbuhan 25% lebih cepat serta meningkatkan hasil panen sebesar 35%.

Cara Membuat Pupuk Organik Daun Kelor

Nutrisi daun kelor paling banyak terdapat pada daun kelor segar. Oleh karena itu, pengolahan daun kelor sebagai pupuk diusahakan melalui proses seminimum mungkin untuk menghindari kerusakan nutrisi daun kelor.

Untuk dibuat menjadi pupuk, segenggam daun kelor ditumbuk ataupun diblender dengan sedikit air hingga menjadi bubur. Selanjutnya diambil sari/ ekstraknya saja dengan disaring menggunakan kain.

Ekstrak daun kelor tersebut kemudian dicampur dengan air sebelum digunakan sebagai pupuk. Campuran air bervariasi, dengan perbandingan 1:30, 1:32, atau 1:34. Sebagai contoh, 1 ember ekstrak daun kelor dicampur dengan 30 ember air.

Efek dari pupuk organik daun kelor akan semakin meningkat jika ditambahkan dengan urine kelinci. Cukup gunakan urine kelinci dengan jumlah yang setara dengan ekstrak kelor. Misalnya, 1 ember ekstrak kelor dengan 1 ember urine kelinci, dicampur dengan 30 ember air. Pastikan hanya menggunakan urine kelinci yang sudah difermentasi lebih dari 6 bulan.

 

Sumber: Kementrian PertanianBaca Villa Productions

Instagram : @hijausurya @hias.idn

Whatsapp : 0852 6201 8889

Shopee : https://shopee.co.id/hijausurya

Tokopedia : https://www.tokopedia.com/hijausurya

Youtube:https://www.youtube.com/@hijausurya

Facebook: https://www.facebook.com/hijausuryabiotechindo/

Tiktok:https://www.tiktok.com/@hijausurya

Website:https://product.hijausurya.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *