Harga pupuk yang semakin melambung tinggi, semakin menekan petani untuk bertahan. Apakah gerakan yang dicetuskan Kementerian Pertanian bisa mengatasi masalah ini?
Permasalahan Pupuk di Indonesia
1. Ketergantungan dengan negara lain
Salah satu bahan baku membuat pupuk urea adalah gas. Krisis gas di Eropa membuat harganya naik signifikan.
Belum lagi perang Rusia-Ukraina yang melibatkan Belarusia masih berlanjut hingga saat ini. Belarusia merupakan salah satu eksportir terbesar untuk bahan baku pupuk jenis KCl. Berbagai sanksi Uni Eropa dan negara Barat terhadap Rusia dan Belarusia turut berdampak pada kenaikan harga bahan baku pupuk.
Krisis ini membuat negara-negara eksportir pupuk, seperti China dan Rusia, pun enggan untuk mengirimkan pasokan pupuk ke luar negeri. Menurut kedua negara tersebut lebih baik mengamankan persedian pupuk untuk negara sendiri terlebih dahulu.
Tingginya harga bahan baku serta terhambatnya impor pupuk menyebabkan harga pupuk dalam negeri ikut naik karena persediaan tidak seimbang dengan permintaan pasar.
2. Penurunan Kualitas Tanah
Hasil dari pupuk kimia bisa terlihat dengan instan. Namun penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam dosis yang besar menimbulkan masalah baru, yakni penurunan kualitas tanah.
Masalah yang timbul, antara lain:
– Hilangnya kandungan nitrogen dan karbon yang menyuburkan tanah
– Berkurangnya mikroorganisme tanah yang menguntungkan
– pH tanah menjadi terlalu asam
– Memadatnya tanah yang membatasi ruang gerak akar.
Hadirnya GENTA Organik
Genta organik adalah singkatan dari gerakan tani pro organik. Melihat kondisi saat ini, pupuk kimia yang mahal serta kondisi tanah yang memburuk, maka Kementan meluncurkan gerakan untuk memanfaatkan pupuk organik dan hayati.
Petani didorong untuk memproduksi sendiri pupuk organik dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti kotoran hewan maupun sisa-sisa tanaman.
Penggunaan pupuk organik diharapkan dapat memperbanyak mikroorganisme menguntungkan di tanah untuk melawan bakteri patogen sehingga tanaman pun tidak rentan terserang penyakit.
Gerakan ini tidak sepenuhnya melarang penggunaan pupuk kimia. Hanya saja penggunaannya tidak berlebihan dan diimbangi dengan penggunaan pupuk organik.
Dengan berjalannya Genta organik, diharapkan hasil pertanian tidak terpengaruh oleh krisis pupuk kimia serta dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun impor luar negeri.
Sumber: Kementerian Pertanian
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: 0852 6201 8889
Shopee: https://shopee.co.id/hijausurya
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/hijausurya
Youtube: https://www.youtube.com/@hijausurya
Facebook: https://www.facebook.com/hijausuryabiotechindo/
Tiktok: https://www.tiktok.com/@hijausurya
Website: https://product.hijausurya.com