Pupuk organik semakin diminati karena terjangkau serta tidak merusak lingkungan. Akan tetapi ada resiko yang menanti dari penggunaan pupuk organik yang belum matang.
Dampak Pupuk Organik yang Belum Matang
Pupuk organik adalah pupuk berbahan dasar sisa makhluk hidup, seperti kotoran hewan maupun sisa-sisa tanaman. Para petani sering membuat sendiri pupuk organik karena bahan yang mudah didapat serta metode pembuatannya tidak sulit.
Namun pupuk organik yang belum matang mendatangkan berbagai dampak buruk daripada menguntungkan bagi tanaman, antara lain:
1. Membakar Tanaman
Pupuk organik yang mentah masih mengandung amonia yang cukup tinggi. Jumlah amonia yang berlebih ini dapat meningkatkan suhu tanah sehingga menyebabkan daun terbakar, yang ditunjukkan dengan gejala daun menguning sampai menghitam.
Selain amonia, suhu tanah juga dapat meningkat karena aktivitas dari bakteri anaerob saat proses fermentasi yang masih berlangsung. Akibatnya, tanaman bisa menjadi layu dan mati.
2. Membawa Patogen Bagi Tanaman
Pupuk organik mentah mengandung lebih banyak bakteri patogen dibandingkan bakteri menguntungkan. Bakteri patogen ini dapat mengganggu pertumbuhan serta membawa bibit penyakit bagi tanaman.
Pupuk organik mentah juga mengandung jamur serta biji-biji gulma. Proses fermentasi dapat membasmi seluruhnya sehingga penting untuk memastikan pupuk organik telah terfermentasi dengan sempurna.
3. Tidak Memberikan Nutrisi Bagi Tanaman
Pupuk organik yang masih mentah maupun yang masih dalam proses fermentasi hanya mengandung nutrisi bermolekul besar yang sulit diserap oleh tanaman. Selain itu, pupuk organik mentah juga belum mengandung bakteri tanah yang menguntungkan.
Oleh karena itu, aplikasi pupuk organik yang masih mentah tidak ada manfaatnya bagi tanaman.
Cara Mengetahui Pupuk Organik yang Sudah Matang
Pupuk organik yang matang adalah yang sudah terfermentasi dengan sempurna dan dapat diaplikasikan pada tanaman.
1. Warna
Pupuk organik yang telah matang memiliki warna yang lebih gelap, cenderung kehitaman dibandingkan pupuk organik mentah.
2. Aroma
Jika pupuk organik masih berbau tajam seperti amonia, maka pupuk tersebut belum matang. Pupuk organik yang telah matang cenderung berbau tanah hingga tidak berbau.
3. Tekstur
Pupuk organik yang telah matang cenderung kering dan gembur seperti tanah. Jika diraba, pupuk organik yang telah matang tidak panas.
4. Serangga
Keberadaan serangga bisa menjadi indikator kematangan pupuk organik. Jika masih terdapat serangga pada pupuk organik, maka proses fermentasi belum sempurna.
Sumber: Fertilizer Machinery
Instagram: @hijausurya @hias.idn
Whatsapp: 0852 6201 8889
Shopee: https://shopee.co.id/hijausurya
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/hijausurya
Youtube: https://www.youtube.com/@hijausurya
Facebook: https://www.facebook.com/hijausuryabiotechindo/
Tiktok: https://www.tiktok.com/@hijausurya
Website: https://product.hijausurya.com