Budidaya pisang dikenal dengan penggunaan pestisida yang cukup banyak. Hal ini umumnya digunakan untuk menekan dan mengurangi populasi patogen yang merugikan tanaman pisang. Adakah dampak residu pestisida yang merugikan lingkungan dan manusia?
Di Costa Rica dilaporkan ada sekitar 40.000 ha perkebunan pisang dimana tiap 1 hektar ditemukan 75 kg produk pestisida yang digunakan per tahunnya (Echeverría-S´aenz et. al, 2018b).
Perlakuan Insektisida terhadap Tandan Pisang
Pelaku industri pisang biasanya melakukan perlakuan tertentu pada tandan pisang agar panen buah pisang maksimal dengan kulit buah mulus sesuai dengan permintaan pasar. Tandan pisang biasanya dibungkus dengan plastik pembungkus yang sebelumnya sudah dilapisi dengan insektisida jenis klorpirifos golongan organofosfat.
Namun ada juga perlakuan yang menggunakan metode injeksi jantung pisang dengan meninjeksi insektisida golongan phenylpyrazole ke jantung pisang untuk memastikan kulit pisang mulus.
Semua perlakuan ini tentu saja meninggalkan residu pestisida yang memiliki dampak terhadap makhluk hidup dan lingkungan di sekitar.
Riset Menemukan Residu Pestisida pada Kulit Buah Pisang
Hernández-Borges et al. (2009) mempelajari konsentrasi residu pestisida pada pisang yang tumbuh di Spanyol dan menemukan sebagian residu pestisida tetap berada di kulitnya. Lebih lanjut studi tersebut mendukung gagasan bahwa kulit pisang berperan sebagai penghalang untuk mencegah residu pestisida masuk ke daging buah.
Hal ini didukung hasil penelitian USDA tahun 2012 bahwa biasanya kulit pisang tercemar residu pestisida.
Penelitian Emmanuel et al. tahun 2023 menemukan bahwa sampel buah pisang plantain dan buah pisang makan ditemukan beberapa tingkat kontaminasi residu pestisida namun jumlahnya masih dibawah tingkat maksimum asupan harian yang diterima.
Dampak Residu Pestisida Terhadap Manusia dan Lingkungan
Penelitian Rauh pada tahun 2011 menyebutkan bahwa insektisida golongan klorpirifos bisa berakibat pada pekerja, komunitas dan lingkungan namun biasanya tidak terdeteksi di kulit pisang. Bahan kimia ini bisa mengganggu perkembangan otak dan merusak fungsi kognitif saat anak terpapar selama kehamilan dan anak usia dini.
Begitu pula dengan berita yang dilansir dari Newsroom American menyebutkan temuan kandungan pestisida dalam darah Caiman (sejenis reptil yang masih berkerabat dengan buaya dan aligator) yang hidup di sekitar perkebunan pisang Costa Rica.
Gunakan Pestisida Sesuai Dosis Anjuran
Secara keseluruhan penggunaan pestisida termasuk insektisida dan fungisida hanya ditemukan di kulit buah pisang dan belum pernah terdeteksi di dalam daging buah pisang. Namun penggunaannya tetap bisa memberikan dampak negatif ke makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Untuk mengurangi atau menurunkan populasi patogen harus sesuai dosis anjuran atau bisa beralih menggunakan pestisida nabati.
Sumber :
Audobon, Ewg, Researchgate, Sciencedirect
Emmanuel Onche, Eneji Shaibu Ishaq, Wuana Ahule Raymond. (2023). Journal of Energy, Environmental & Chemical Engineering. Analysis of Pesticide Residues in Plantain (Musa paradisiacal) and Banana (Musa acuminata) Obtained from Ogbadibo Local Government Area of Benue State.8(1): 10-17, 16. https://article.sciencepublishinggroup.com/pdf/10.11648.j.jeece.20230801.12.pdf
Instagram : @hijausurya @hias.idn
Whatsapp : https://bit.ly/tanyahijausurya
Shopee : hijausurya
Tokopedia : hijau surya biotechindo